Bumi merupakan salah satu planet dari galaksi
bimasakti. Manusia dan ciptaan Tuhan melangsungkan kehidupan di bumi. Kita
hidup di bumi berada di bagian kerak bumi (lithospher) atau di permukaan bumi.
Permukaan bumi terbentuk dari berbagai macam batuan yang kurang lebih 80%
adalah diselimuti oleh batuan sedimen dengan volume kurang lebih 0,32% dari
volume bumi. Setiap daratan di bumi ini di bentuk oleh batuan – batuan ang
bermacam – macam. Dari sejumlah batuan yang memiliki ciri khas yang berbeda –
beda terangkum dalam sebuah lempeng – lempeng yang tersebar di seluruh dunia.
Lempeng – lempeng di permukaan bumi bersifat dinamis, karena adanya perbedaan
perlapisan dan tenaga endogen yang mengakibatkan pergerakan lempeng. Dari
pergerakan lempeng dapat menimbulkan sebuah siklus batuan yang tak dapat
dipungkri adanya.
Pengertian Geologi
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari bumi
secara keseluruhan, asal kejadian,struktur,komposisi dan sejarahnya (termasuk
perkembangan kehidupan) dann proses alamiah yang membuat perkembangannya hingga
sampai kepada keadaanya sekarang.
Macam-macam
definisi geologi:
- Geologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari evolusi bumi dan penghuninya sejak awal
pembentukan hingga saat ini yang dapat ditelusuri dari batuan pembentuknya.
- Geologi adalah
pengetahuan tentang susunan zat serta bentuk dari bumi.
- Geologi adalah pengetahuan sejarah
perkembangan dari bumi serta makhluk-makhluk yang pernah hidup di dalam dan di
atas bumi.
- Geologi adalah pengetahuan yang mempelajari evolusi anorganik serta evolusi
organik dari bumi.
Ruang
lingkup objek ilmu geologi
Dalam proses memahami bentuk bumi,
objek yang dipelajari dalam ilmu gologi terbagi atas :
- Atmosfer, merupakan
lapisan udara yang menyelubungi Bumi.
- Hidrosfer, merupakan
lapisan air yang berada di permukaan Bumi
- Biosfer, merupakan
Lapisan tempat makhluk hidup
- Lithosfer, merupakan
lapisan batuan penyusun Bumi
Geologi meliputi cabang-cabang ilmu dikelompokan sebagai
berikut:
-
Cristallography, mineralogy, petrology dan
geochemistry
- Structural geology dan geophisyc
- Stratigraphy dan histortical geology
- Palaentology
- Physical geology dan geomorphology.
geologi Indonesia dikaji dilihat dari latar belakang
perkembangan tektonik wilayah Nusantara. Di sinilah wilayah tempat saling
bertemunya tiga lempeng besar dunia : Eurasia – Hindia-Australia – Pasifik yang
menghasilkan deretan busur kepulauan dan jajaran gunungapi, tanah yang subur,
pemineralan yang kaya dan khas, pengendapan sumber energi yang melimpah, dan
rupabumi yang menakjubkan (Sukamto dan Purbo-Hadiwidjoyo, 1993).
Busur Sunda: Produk Geodinamika Regional Sistem
penunjaman Sunda merupakan salah satu contoh yang baik untuk menunjukkan hubungan
geodinamika Indonesia dengan geodinamika regional. Sistem penunjaman Sunda
berawal dari sebelah barat Sumba, ke Bali, Jawa, dan Sumatera sepanjang 3.700
km, serta berlanjut ke Andaman-Nicobar dan Burma. Busur ini menunjukkan
morfologi berupa palung, punggungan muka busur, cekungan muka busur, dan busur
vulkanik. Arah penunjaman menunjukkan beberapa variasi, yaitu relatif menunjam
tegak lurus di Sumba dan Jawa serta menunjam miring di sepanjang Sumatera,
kepulauan Andaman dan Burma. Kemiringan ini terjadi karena adanya perbedaan
arah gerak dengan arah tunjaman yang tidak 90o.
Sistem penunjaman Sunda ini merupakan tipe
busur tepi kontinen sekaligus busur kepulauan, yang berlangsung selama
Kenozoikum Tengah – Akhir (Katili, 1989; Hamilton, 1989) Menurut Hamilton
(1989) Palung Sunda bukan menunjukkan batas litosfer samudera India, tetapi
merupakan salah satu jejak sistem penunjaman busur Sunda. Penunjaman mempunyai
kemiringan sekitar 7o. Sedimen dalam palung terdiri dari sedimen klastik
turbidit longitudinal, serta menunjukkan pembentuk lantai samudera dan asal
turbidit. Sedimen klastik tersebut terutama berasal dari Sungai Gangga dan
Brahmaputra di India, yang berjarak 3.000 km dari palung. Busur akresi
terbentuk selebar 75 – 150 km dari palung dengan ketebalan material terakresi
mencapai 15 km.
Dinamika akresi dapat
ditunjukkan oleh imbrikasi internal serta pertumbuhan vertikal dan horisontal
material terakresi, yang merupakan hasil penggilasan simultan yang disertai
pemencaran oleh gravitasi. Punggungan muka busur mengalami migrasi, relatif
menuju ke arah kraton. Formasi bancuh di busur akresi dihasilkan oleh oleh
penggerusan yang berhubungan dengan subduksi, bukan oleh luncuran di lereng
punggungan akresi. Cekungan muka busur berada di antara punggungan muka busur
dan garis pantai sistem penunjaman Sunda dengan lebar 150 – 200 km. Bagian
dasar cekungan Jawa dan Sumatera mempunyai kecepatan tipikal litosfer samudera,
dengan kecepatan di sektor Sumatera lebih besar dari litosfer samudera. Busur
vulkanik yang sekarang aktif di atas zona Benioff berada pada kedalaman 100 –
130 km. Busur magmatik ini berubah dari kecenderungan bersifat kontinen di
Sumatera, transisional di Jawa ke busur kepulauan (oceanic island arc) di Bali
dan Lombok. Komposisi vulkanik muda bervariasi secara sistematis yang
berkesesuaian antara karakter litosfer dengan magma yang dierupsikan.
Berdasarkan karakteristik morfologi, ketebalan
endapan palung busur dan arah penunjaman, busur Sunda dibagi menjadi beberapa
propinsi. Dari timur ke barat terdiri dari propinsi Jawa, Sumatera Selatan dan
Tengah, Sumatera Utara – Nicobar, Andaman dan Burma. Diantara Propinsi Jawa dan
Sumatera Tengah – Selatan terdapat Selat Sunda yang merupakan batas tenggara
lempeng Burma. Provinsi Jawa bermula dari Sumba sampai Selat Sunda. Di propinsi
ini palung Sunda mempunyai kedalaman lebih dari 6.000 m.
Saat ini konvergensi sepanjang propinsi Jawa
mencapai 7,5 cm/tahun dengan sudut penunjaman antara 5o – 8o. Sedimen memiliki
ketebalan antara 200 – 900 m. Imbrikasi di bawah punggungan muka busur
mempunyai ketebalan lebih dari 10 km. Palung hanya berisi sedimen tipis dengan
sedikit sedimen pelagis.
Kerangka tektonik utama antara Jawa dan
Sumatera secara umum dipotong oleh selat Sunda yang dianggap sebagai zona
diskontinyuitas. Selat Sunda adalah unsur utama pemisah propinsi Jawa dan
Sumatera busur Sunda. Selat ini diasumsikan batas sebagai batas tenggara
lempeng Burma. Namun apabila dicermati dari data geofisika tang ada, batas Jawa
dan Sumatera terletak di sekitar Banten dan Jawa Barat. Provinsi Sumatera
Selatan dan Tengah mempunyai kedalaman palung yang berangsur menurun dari 6.000
– 5.000 m. Sedimen dasar palung mempunyai ketebalan sekitar 2 km di utara dan 1
km di selatan. Penunjaman miring dengan komponen penunjaman menurun ke utara
antara 7,0 – 5,7 cm/tahun.
Indonesia yang berada
di dekat batas lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia. Jenis batas antara
kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia adalah lempeng yang
menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu di bagian timur, bertemu 3
lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng Philipina, Pasifik, dan
Indo-Australia. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, subduksi antara dua
lempeng menyebabkan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan
terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau
Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok,
serta parit samudra yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda). Lempeng tektonik
terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang
cukup keras.
Bila ini
terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan meningkatnya kenaikan magma ke
permukaan. Jadi, tidak heran bila terjadi gempa yang bersumber dari dasar
Samudra Hindia, yang seringkali diikuti dengan tsunami, aktivitas gunung berapi
di sepanjang pulau Sumatra dan Jawa juga turut meningkat.
Indonesia terletak
pada jalur gunungapi tersebut dan merupakan negara dengan jumlah gunungapi
terbanyak. Pola penyebaran gunungapi menunjukkan jalur yang hampir mirip dengan
pola penyebaran fokus gempa dan tipe aktivitas kegunungapiannya tergantung pada
batas lempengnya. Hubungan ini menunjukkan bahwa volkanismamerupakan salah satu
produk penting sistem tektonik. Akibatnya berbagai gejala alam di Indonesia
sering terjadi. Yang salah satunya banyak di jumpai gunung api di bagian
selatan Indonesia yang merupakan buah kar ya
dari pergerakan lempeng Ino-Australian dengan lempeng Eurasian.
Jumlah gunung api
di Indonesia 177 gunung api, Sert gunung api juga di temui di daerah sebagain
dari pulau halmahera dan sebagian dari pulau sulawesi yang merupakan tempat pertemuan
lempeng pasifik dengan lempeng eurasian. Dari segi ilmu kebumian, Indonesia
benar-benar merupakan daerah yang sangat menarik. Kepentingannya terletak pada
rupabuminya, jenis dan sebaran endapan mineral serta energi yang terkandung di
dalamnya, keterhuniannya, dan ketektonikaannya. Oleh sebab itulah, berbagai
anggitan (konsep) geologi mulai berkembang di sini, atau mendapatkan tempat
untuk mengujinya (Sukamto dan Purbo-Hadiwidjoyo, 1993). Inilah wilayah yang
memiliki salah satu paparan benua yang terluas di dunia (Paparan Sunda dan
Paparan Sahul), dengan satu-satunya pegunungan lipatan tertinggi di daerah
tropika sehingga bersalju abadi (Pegunungan Tengah Papua), dan di sini pulalah
satu-satunya di dunia terdapat laut antarpulau yang terdalam (-5000 meter)
(Laut Banda), dan laut sangat dalam antara dua busur kepulauan (-7500 meter)
(Dalaman Weber). Dua jalur gunungapi besar dunia bertemu di Nusantara. Beberapa
jalur pegunungan lipatan dunia pun saling bertemu di Indonesia. Indonesia pun
dibentuk oleh pertemuan dua dunia : asal Asia dan asal Australia. Ini
mengakibatkan begitu kayanya biodiversitas Indonesia. Meskipun Indonesia hanya
meliputi sekitar 4 % dari luas daratan di Bumi, tidak ada satu negeri pun
selain Indonesia yang mempunyai begitu banyak mamalia, 1/8 dari jumlah yang
terdapat di dunia). Bayangkan, satu dari enam burung, amfibia, dan reptilia
dunia terdapat di Indonesia; satu dari sepuluh tumbuhan dunia terdapat di
Indonesia (Kartawinata dan Whitten, 1991).
Indonesia juga
memiliki keanekaragaman ekosistem yang lebih besar dibandingkan dengan
kebanyakan negara tropika lainnya. Sejarah geologi dan geomorfologinya yang
beranekaragam, dan kisaran ikim dan ketinggiannya telah mengakibatkan
terbentuknya banyak jenis hutan daratan dan juga hutan rawa, sabana, hutan
bakau dan vegetasi pantai lainnya, gletsyer, danau-danau yang dalam dan
dangkal, dan lain-lain. Salah satu jalur timah terkaya di dunia menjulur sampai
di Nusantara, daerahnya mempunyai akumulasi minyak dan gasbumi yang tergolong
besar. Meskipun berumur muda, batubara Indonesia yang jumlahnya cukup besar
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Tak kalah pentingnya adalah
endapan nikel dan kromit yang terbawa oleh tesingkapnya kerak Lautan Pasifik di
beberapa wilayah di Indonesia Timur. Bagian tertentu
Indonesia sangat baik untuk dihuni. Ini tidak hanya berlaku saat ini yang
memungkinkan orang dapat bercocok tanam dan memperoleh hasil yang baik karena
tanah subur dan air yang berlimpah, tetapi juga pada masa lampau, sebagaimana
terbukti dengan temuan fosil manusia purba di beberapa tempat di Indonesia.
Maka, Indonesia penting dalam dunia paleoantropologi sebagai salah satu pusat
buaian peradaban manusia di dunia.